“Batam Menari” Bawa Berkah Bagi UKM
Batam, (Suryamojo.com) – Gelaran akbar Batam Menari resmi dimulai, Sabtu (7/4/2018). Even ini menjadi berkah bagi pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM). Sebab, sebanyak 200 UKM diberikan stan gratis untuk berjualan oleh BP Batam.
“Ini merupakan bentuk komitmen kami terhadap UKM. Kami ingin setiap even kami bisa memberikan dampak positif. Tidak hanya kepada pariwisata tetapi juga masyarakat Batam,” kata Pelaksana Tugas Kabiro Umum dan Sekretariat BP Batam, yang juga panitia kegiatan Batam Menari, Ilham Eka Hartawan, Sabtu (7/4/2018).
Tak bisa dipungkiri, banyaknya even pariwisata yang digelar Badan Pengusahaan (BP) Batam, turut meningkatkan gairah UKM. Tak terkecuali gelaran akbar Batam Menari.
Jika dilihat dari angka, jumlah pelaku UKM ini melonjak hampir seratus persen dibanding kegiatan BP Batam lainnya. Pada even sebelumnya, BP Batam hanya bisa menampung sekitar 100 UKM.
Ilham mengakui, antusiasme pelaku UKM yang ingin terlibat pada setiap even BP Batam terbilang tinggi. Terbukti dalam waktu singkat 200 stan yang disediakan ludes diserbu UKM. Di Batam Menari, pelaku UKM yang mendaftar lebih dari 200 orang.
Untuk menyiasati antusiasme pelaku UKM ini, panitia kegiatan memprioritaskan pelaku UKM yang belum pernah ikut terlibat sebagai peserta. Sedangkan bagi yang sudah pernah ikut, diminta menunggu, dan akan dilibatkan lagi pada kegiatan berikutnya.
“Setiap kegiatan, kami utamakan UKM yang baru ikut. Sehingga ada kesempatan kepada pelaku UKM yang lain untuk berperan serta. Jadi tidak itu-itu saja. Kami ingin semua UKM berkembang,” ujarnya.
Sedangkan Deputi V BP Batam, Bambang Purwanto mengatakan, setiap kali BP Batam menggelar even, pihaknya akan berusaha melibatkan pelaku UKM. Dengan begitu perputaran ekonomi di Batam semakin kencang.
“Ini juga untuk menumbuhkan produk UKM supaya bisa muncul ke permukaan. Jadi semacam pembinaan dari BP Batam kepada pelaku-pelaku UKM,” kata Bambang, beberapa waktu lalu.
Event Batam Menari sendiri merupakan acara yang spektakuler. Sebanyak 19.700 orang tampil membawakan Tari Rampai Batam secara kolosal. Rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) dan rekor dunia akan terpecahkan di event ini.
Tari Rampai Batam merupakan karya dari seniman besar Guruh Soekarno Putra. Terdapat empat unsur etnis yang dihadirkan dalam tarian. Yakni Melayu, Minang, Batak, dan China. Semuanya dirangkai menjadi satu koreografi tarian nan indah. Sekaligus menunjukkan keselarasan serta persatuan dalam kehidupan masyarakat Batam.
“Batam Menari bertujuan untuk memberikan even spektakuler sehingga dapat menjaring wisatawan untuk datang. Sekaligus mempromosikan potensi pariwisata Batam,” ujar Bambang.
Selain itu beragam pertunjukan lain juga ikut meramaikan. Dari mulai parade band, penampilan Barongsai dan juga Reog Kolasal. Belum lagi kegiatan bakti sosial seperti penanaman pohon serta aksi donor darah. Untuk artis utamanya ada penyanyi dangdut ibukota Zaskia Gothik.
“Penutupnya akan ada pesta kembang api. Kami ingin ini juga sebagai pesta rakyat sekaligus memajukan pariwisata serta perekonomian Batam,” kata Bambang.
Deputi Pemasaran Nusantara I Kementerian Pariwisata I Gde Pitana pun ikut sumringah. Ia mengatakan pariwisata harus berjalan selaras serta mensejahterakan masyarakat. Apa lagi Batam saat ini telah menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan Singapura dan Malaysia.
“Di sinilah fungsi pariwisata. Pariwisata hadir untuk terus mensejahterakan masyarakat. Bayangkan 200 stan yang disediakan jika omset sekitar Rp 3 juta per booth, sudah tentu ada Rp 600 juta uang yang berputar di Batam menari, belum lagi pedagang individu yang berjualan, industri perhotelan, mall, jasa dan lain-lain. Semua kebagian rejeki,” kata Pitana yang didampingi Kabid Pemasaran Area II Kemenpar Hendry Noviardi.
Menteri Pariwisata Arief Yahya juga menyambut baik gelaran yang memiliki dampak positif tersebut.
“Batam Menari menjadi salah satu contoh bagaimana event itu harus dibuat. Eventnya spektakuler, serta melibatkan sponsor untuk membiayai event tersebut. Disamping itu melibatkan UKM dalam pelaksanaannya. Sehingga dapat memberikan keuntungan, baik itu comercial value maupun economic value,” kata Menpar Arief Yahya. (Febe Prima/Yoni Alfiansyah)
Komentar Terbaru