Inilah Kronologi Gugurnya Sang Bhayangkara Saat Mengevakuasi Korban Banjir di Mamuju
Mamuju. (Suryamojo.com) – Aipda Nurman, S.Sos., anggota Satuan Lalu Lintas Polres Metro Mamuju, Sulawesi Barat, gugur saat proses evakuasi korban banjir bandang karena tertipa runtuhan bangunan akibat derasnya arus air.
Seusai melaksanakan apel pagi Kamis (22/3/2019), polisi Polres Metro Mamuju bergegas menuju lokasi banjir, karena volume air naik dengan sangat cepat.
“Saat banjir Polri dan TNI turun. Air deras banget, tiba-tiba kan, cepat naiknya. Pada waktu itu pas selesai apel, ada ibu-ibu lari-lari, ‘Pak tolong, Pak, anak saya di atas genteng, banjir, Pak, semuanya pada ke sana kan,” kata Kapolres Metro Mamuju AKBP M. Rivai Arvan.
Sesampainya di lokasi, anggota berpencar, dan Aipda Nurman bergerak menuju lokasi banjir yang tidak jauh dari rumahnya. Kemudian seorang warga meminta tolong kepada Aipda Nurman untuk mengevakuasi istrinya.
“Dia sambil jalan (untuk menolong warga) memeriksa saluran air yang tersumbat itu kan. Begitu dia di dekat gorong-gorong, tertimpa tembok,” jelasnya.
Kemudian, dengan dibantu anggota TNI AL, Aipda Nurman langsung dievakuasi dan mendapatkan perawatan intensif selama dua hari di RS Minkarra, namun nyawanya tidak tertolong karena mati batang otak.
Aipda Nurman meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak, satu di antaranya berusia seminggu dan rencananya akan diakikah minggu ini.
Aipda Nurman juga merupakan sosok polisi yang ramah dan mudah bergaul yang disenangi oleh pimpinan, rekan kerja maupun masyarakat. Ia juga merupakan polisi yang selalu sholat tepat waktu.
“Salah satu contoh kecilnya begini, lagi atur lalu lintas di depan sekolah itu, anak-anak itu ditanya, ‘eh kamu sudah punya pulpen belum, dikasih pulpen. dia sengaja beli pulpen banyak. Itu salah satu kebaikan dia. Itu saya dengar dari warga sendiri yang cerita ke saya,” pungkasnya. (Febe Ertin/Yoni Alfiansyah)
Komentar Terbaru