BPTP Jatim Perkuat Kelembangan TTP Gresik

 

(Suryamojo.com) – Sejak dibangun pada pertengahan 2016 di Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik, Taman Teknologi Pertanian (TTP) Gresik sedang berbenah menuju proses untuk kemandiriannya sebagai tempat pembelajaran khususnya bagi kelompok tani dan para praktisi pertanian.

Kepala BPTP Jatim, Chendy Tafakresnanto, Jumat (27/4/2018) mengatakan, dengan luas areal sekitar 8,6 hektare, BPTP Jawa Timur bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik khususnya Dinas Pertanian dan Hortikultura (Distanhorti) Kabupaten Gresik terus mengambil langkah-langkah khususnya terkait penguatan kelembagaan TTP Gresik.

Penguatan kelembagaan ini sangat penting dan menjadi penentu keberhasilan dari keberlanjutan kegiatan yang dilaksanakan di TTP Gresik. “TTP ini akan diserahterimakan kepada Pemkab Gresik untuk dibina dan dikembangkan oleh Distanhorti Kabupaten Gresik,” katanya.

Dikatakannya, untuk menggerakkan TTP, maka dibentuk empat kelompok kerja (Pokja ), yaitu Pokja Budidaya, Pokja Ternak, Pokja Pengolahan Hasil, dan Pokja Pemasaran Hasil. Saat ini, kegiatan yang dilaksanakan untuk menjadikan TTP Gresik siap berdiri sendiri, diantaranya adalah penyediaan sarana dan prasarana untuk pengolahan hasil pertanian, penyelesaian sarana embung sebagai sumber air bagi lingkungan TTP Gresik, uji demplot budidaya berbagai komoditas di areal TTP Gresik sesuai dengan geologis tanah di lokasi; misalnya budidaya mangga off-season dan budidaya jagung untuk pakan, pemeliharaan ternak sapi sekaligus pemenuhan pakan ternak yang berkesinambungan bagi ternak strategis di TTP Gresik, pembinaan ibu-ibu kelompok wanita tani (KWT) sebagai ujung tombak penghasil produk olahan pasca panen dari komoditas daerah yang dihasilkan dengan memanfaatkan alat pengolahan hasil seperti extruder dan dryer.

Selain itu, melakukan kerjasama dengan pihak swasta terkait penanganan pasca panen mangga dengan teknologi Controlled Atmosphere Storage (CAS) untuk memperbaiki pemasaran hasil panen dan pasca panen produk mangga kedepan sehingga mampu menjaga kontinuitas produksinya dan memiliki produk yang dapat bersaing di pasaran.

Baca juga  Mayjen TNI Rafael Granada Baay Terima Penghargaan Prapanca Award

Terkait dengan produk pasca panen, sebagai awal dari kegiatan pengolahan hasil di TTP Gresik ini, variasi olahan produk yang akan dikembangkan oleh ibu-ibu KWT binaan adalah dodol mangga, chiki jagung, kue kering jagung, sultana jagung, dan es krim jagung.

Tantangan bagi TTP adalah koordinasi kegiatan yang dilaksanakan oleh Pokja-Pokja tersebut agar dapat saling melengkapi sehingga ada sinergitas antar kegiatan dan keberlanjutan dari kegiatan tersebut. Oleh karena itu, peran serta seluruh komponen TTP baik Distanhorti Kabupaten Gresik maupun petani-petani dan PPL terkait sebagai motor penggerak kegiatan TTP harus saling berkoordinasi dengan baik untuk mencapai tujuan bersama, khususnya untuk mengembangkan teknologi pertanian spesifik lokasi di wilayah Kabupaten Gresik, Jawa Timur. (Febe Prima/Yoni Alfiansyah)

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *