Tahapan Seragam Gratis untuk Siswa Jombang, Disdikbud Berdayakan Penjahit Lokal

 

Jombang, (Suryamojo.com) – Proses pengadaan kain seragam gratis untuk siswa baru tahun ajaran 2025/2026 di Kabupaten Jombang masih berjalan. Meski telah diumumkan sejak akhir Januari, hingga Selasa (3/3/2025) siang, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jombang belum menetapkan penyedia kain.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Disdikbud Jombang, Rhendra Kusuma, mengatakan proses pengadaan itu masih dalam tahap pemilihan.

“Belum, masih proses pemilihan,” ujarnya saat dikonfirmasi, Senin (3/3).

Sejumlah penyedia telah mengunggah etalase kain seragam mereka di e-katalog. Namun, Rhendra mengaku belum menentukan siapa yang akan ditunjuk sebagai penyedia.

“Sudah banyak yang unggah etalase, jumlahnya berapa kami tidak menghitung. Saat ini masih kami seleksi,” tambahnya.

Disdikbud Jombang optimistis pengadaan kain seragam bisa rampung sebelum tahun ajaran baru dimulai. Pengumuman pengadaan telah dipublikasikan melalui layanan pengadaan secara elektronik (LPSE) Kabupaten Jombang.

Penyedia kain diminta untuk mengajukan penawaran di etalase seragam sekolah Provinsi Jawa Timur, khususnya kategori bahan pakaian. Selain itu, mereka juga harus mengirimkan spesifikasi kain yang sesuai dengan syarat dari badan uji terakreditasi.

Untuk jenjang SD/MI, pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp2,24 miliar. Spesifikasi kain yang dibutuhkan adalah kain atasan putih dengan lebar 1,47 meter berbahan poliester, serta kain bawahan merah atau hijau dengan spesifikasi serupa.
Sementara itu, untuk jenjang SMP/MTs, pagu anggarannya mencapai Rp2,82 miliar dengan spesifikasi kain yang sama.
Setelah kain tersedia, proses penjahitan seragam akan dilakukan dengan sistem koordinasi di tingkat kecamatan. Disdikbud Jombang telah menyiapkan anggaran jahit sebesar Rp2,4 miliar untuk SD/MI dan Rp3,02 miliar untuk SMP/MTs.

“Harapannya, kain sudah didistribusikan sebelum tahun ajaran baru, sehingga saat siswa masuk sekolah, seragam bisa langsung diukur dan dijahit,” kata Rhendra.

Baca juga  HUT Bhayangkara ke 78, Polres Jombang Bersama Bea Cukai Gelar Olah Raga Senam Serta Sosialisasikan Gempur Rokok ilegal

Dalam prosesnya, setiap kecamatan akan memiliki satu koordinator penjahit. Pengerjaan jahitan akan melibatkan penjahit di desa-desa setempat agar prosesnya lebih cepat dan merata. (Yon)

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *