Himbauan Kapolda Dalam Seminar Nasional “Integrasi Religius Nasionalisme Menuju Pemilu Damai”

Jombang, (Suryamojo.com) – Dalam upaya menciptakan suasana damai menjelang pemilu legislatif dan Pemilihan Presiden 2019, Pondok Pesantren Tebu Ireng menggelar seminar nasional dengan tema “Integrasi Religius Nasionalis Menuju Pemilu Damai”, Rabu (12/12/2018).
Acara pagi itu dihadiri pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng H. Sholahuddin Wahid, Brigjen TNI Bambang Isnawan Kepala staf kodam V Brawijaya. Brigjen. Pol. Toni Hermanto, M.H. Waka Polda Jatim. Kolonel ARM Budi Suwanto. Danrem 082/CPYJ. Letkol Caj Drs. Suwanan. Kabintaldam V/Brawijaya. Letkol INF Khamim. Mewakili Danrem 081/Madiun. AKBP Fadli Widiyanto, SIK SH MH Kapolres Jombang. AKBP Asmoro SH. MH. Kasubdit Politik Polda Jatim. Jasminto M. Pdi. wakil ketua Pusat kajian pemikiran Hasyim Asy’ari Tebu Ireng. Imam Wahyudi Anggota dewan Pers. Dr Suko Widodo, M.si Ketua Pusat Informasi dan Humas UNAIR.Dr. H. Mif Rohim, MA Ketua Pusat Kajian Pemikiran Hasyim Asy’ari Jajaran Perwira Staf Kodim. 0814 Jombang dan Jajaran Danramil 0814. Jombang. Jajaran Perwira Staf Polres Jombang dan jajaran Kapolsek Jombang Nganjuk. Perwakilan Pengasuh / pengurus Ponpes se Kab.Jombang. Perwakilan santriawan santriawati Ponpes se Kabupaten Jombang.
Waka Polda menyampaikan terima kasih serta merasa terhormat mendapat undangan mewakili Bapak Kapolda untuk hadir pada acara hari ini, serta bertatap muka dan bersilaturahmi langsung dengan seluruh pengurus dan pengasuh pondok pesantren Tebuireng Jombang.
Mengawali sambutan ini, saya menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya seminar nasional ini, diharapkan dapat memberikan sumbangsih positif bagi seluruh komponen bangsa khususnya di wilayah Jawa Timur dalam menghadapi agenda penting kedepan di tahun politik, dan syukur alhamdulillah Sampai dengan saat ini situasi keamanan ketertiban masyarakat di wilayah Jawa Timur secara umum relatif aman dan kondusif, dan kami berharap agar kondusifitas yang berlangsung hingga saat ini dapat kita jaga bersama. Terlebih lagi terkait dengan kesiapan persiapan Pileg dan Pilpres 2018 sampai dengan 2019 yang telah berlangsung hingga saat ini.
Sebagaimana kita ketahui bersama, negara Indonesia memiliki persyaratan yang cukup untuk menjadi sebuah bangsa yang besar dengan dimilikinya potensi sumber daya manusia dan alam serta kedaulatan rakyat yang sangat besar. Di sisi lain bangsa kita berdiri dengan beragam suku ras agama dan budaya yang seluruhnya menjadi dasar bagi mounting father untuk menyatukan dalam bingkai kebhinekaan. Sebagaimana terkandung dalam nilai-nilai Pancasila namun keutuhan dan persatuan bangsa kita pada saat ini sedang diuji dengan berbagai tantangan yang berkorelasi dengan menghangatnya konstelasi politik sejak berlangsungnya Pilkada serentak beberapa waktu yang Silam.
kompleksitas permasalahan tersebut dapat kita lihat akan meningkatnya penyebaran berita hoax atau bohong ujaran kebencian atau hate speech radikalisme dan terorisme serta penggunaan isu Sara dalam berpolitik, ini tentunya menjadi satu pernyataan kita bersama agama dijadikan sebagai komoditas di mana negara negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam menjadi porak poranda akibat perang saudara yang diawali juga dengan penyebaran berita hoax dan politisasi agama yang tidak terkendali.
Sejalan dengan hal tersebut, bangsa dengan mengedepankan semangat pluralisme untuk mengikis perbedaan yang berujung kepada konflik. Perlu kita pahami bersama bahwa Pancasila sebagai dasar negara yang grasi antara nasionalisme dan agama tersebut kiranya harus senantiasa digelorakan oleh segenap komponen bangsa yang diyakini akan dapat mencegah terjadinya polarisasi atau sifat sikap sosial serta memperkuat semangat kebangsaan mempertebal rasa cinta tanah air memperkokoh integrasi bangsa serta memperkuat tali silaturahmi persaudaraan untuk bersatu dalam mewujudkan pelaksanaan Pemilu 2019 yang Aman, damai, dan sejuk sehingga dapat terpilih pemimpin yang amanah.
Para Kyai, ulama, tokoh agama, serta para santri sangat memegang peranan yang sangat penting dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Kami yakin para ulama dan hadirin sekalian juga tidak akan rela apabila Indonesia yang kita cintai ini akan terpecah belah dan hancur oleh pihak yang tidak menginginkan Indonesia menjadi satu negara yang besar. Oleh karena itu buah dari hasil pemikiran kegiatan seminar pada pagi hari ini perlu seluruh elemen masyarakat dapat bahu-membahu bersama dengan kepolisian, TNI di tengah dinamika dan tantangan tahun politik kedepannya yang semakin kompleks dan berpotensi memecah belah persatuan bangsa dalam rangka mewujudkan Jawa Timur yang Aman, damai, dan kondusif. (Yon)
Komentar Terbaru