Sambut Ramadan, DWP Disdikbud Jombang Bersihkan Diri Gelar Tradisi Megengan

 

Jombang, (Suryamojo.com) – Suasana Aula 2 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang seketika terasa lebih hangat dan penuh makna. Dharma Wanita Persatuan (DWP) Disdikbud Jombang menggelar tradisi megengan, sebuah budaya khas Jawa untuk menyambut Ramadan dengan penuh rasa syukur dan kebersamaan.

Dalam nuansa kebersamaan, acara yang mengusung tema “Megengan Merawat Tradisi, Sambut Ramadan dengan Bersih Diri”ini diisi dengan berbagai kegiatan, mulai dari doa bersama, ceramah agama, hingga menikmati hidangan khas kue apem, simbol permohonan ampunan dan kesiapan menyucikan diri menjelang bulan suci.

Ketua DWP Disdikbud Jombang, Binti Yoni Tri Joko, dalam sambutannya menekankan pentingnya menjaga tradisi di tengah dinamika perubahan kebijakan. Salah satunya adalah regulasi terbaru yang menghapus wilayah kerja pendidikan kecamatan.

“Dengan adanya perubahan ini, kami akan segera mendata kembali pengurus DWP di tingkat kecamatan yang masih aktif, karena beberapa di antaranya berasal dari unsur Kelompok Kerja Kepala Sekolah Dasar (KKKSD) Kecamatan,” ujarnya.

Ia pun mengimbau agar aktivitas DWP di kecamatan tetap berjalan sembari menunggu regulasi yang lebih rinci terkait struktur organisasi ke depan.

Senada dengan itu, Plh Sekretaris Disdikbud Jombang, Abdul Majid, menyampaikan bahwa perubahan merupakan hal yang wajar dalam organisasi. Menurutnya, yang terpenting adalah bagaimana semua pihak dapat beradaptasi dengan baik.

“Sekarang pengawas sekolah dan penilik berkantor di Disdikbud Jombang. Dengan dihapuskannya Wilayah Kerja Pendidikan Kecamatan, otomatis tidak ada lagi Koordinator Wilayah maupun Ketua DWP di tingkat kecamatan,” jelasnya.

Sebagai langkah solutif, pihaknya berencana merumuskan strategi agar kelompok kerja kepala sekolah dasar di kecamatan dapat mengakomodasi peran DWP di tingkat kecamatan.

Selain membahas dinamika organisasi, kegiatan ini juga diisi dengan ceramah agama yang disampaikan oleh Haji Abd Basit Misbachul Fitri.

Baca juga  Sosialisasi Pendaftaran PPPK, Disdikbud Jombang Gandeng BKPSDM Tuntaskan GTT PTT Akhir Tahun 2024

Dalam tausiyahnya, ia mengingatkan pentingnya menjaga hati dan niat selama menjalankan ibadah puasa. Megengan, menurutnya, bukan sekadar tradisi, tetapi juga momentum refleksi diri untuk memasuki Ramadan dengan hati yang lebih bersih dan penuh keikhlasan.

Acara pun ditutup dengan kebersamaan menikmati kue apem, yang dalam filosofi Jawa melambangkan harapan agar setiap individu dapat “mengapem” atau meminta maaf sebelum memasuki bulan suci ramadhan. (Yon)

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *